Home » , , , , , , , , » Review Asus Zenfone 6 (A600CG), Smartphone Tercanggih ASUS Saat Ini

Review Asus Zenfone 6 (A600CG), Smartphone Tercanggih ASUS Saat Ini

Akhirnya terlaksana juga mereferensikan teman untuk membeli Asus Zenfone 6 A600CG. Ya, A600CG, bukan Asus Zenfone 6 A601CG yang prosesornya sudah dipangkas menjadi 1,6GHz saja. Dan harganya, dia dapat di harga 2,9 juta pas.

asus.com
Anyway, tanpa perlu banyak basa-basi, mari kita bahas si smartphone tercanggih besutan Asus saat ini.


Sebagai informasi, di pasaran Indonesia memang sudah tersedia Padfone S, yang memiliki spesifikasi lebih premium dibanding ASUS Zenfone 6. Namun berhubung sejatinya Padfone merupakan perangkat 2-in-1, jadi, tak ada salahnya kalau kita menyebut Zenfone 6 A600CG ini sebagai smartphone top of the line Asus, bukan Padfone S.

Kalau ada yang mengikuti perkembangan pasar smartphone beberapa waktu terakhir, Asus Zenfone 6 merupakan barang yang paling sulit ditemukan. Pasokan tipe ini di pasar tidak pernah banyak, sementara permintaan pasar untuk produk tersebut sangat tinggi.

Alasannya, untuk spesifikasi setara, merek lain memasarkannya di harga yang jauh lebih mahal. Bahkan hingga dua kali lipat lebih. Bicara soal spesifikasi, berikut ini spesifikasi singkat ASUS Zenfone 6 A600CG:


Menggunakan CPU-Z, berikut ini adalah spesifikasi teknis Asus Zenfone 6 A600CG:


Desain
Sama seperti Asus Zenfone 4 yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, Asus Zenfone 6 memiliki desain yang persis dengan Zenfone 4, hanya ukurannya saja yang lebih bongsor dan dilengkapi dengan LED flash pada bagian kamera belakang.


Meski begitu, baterai pada Zenfone 6 tidak bisa dilepas. Sama halnya seperti Zenfone 5 dan tidak seperti Zenfone 4S dan Zenfone 4 yang baterainya removable. Tetapi tidak masalah, toh kalau ada kerusakan terkait baterai, service center ASUS banyak tersebar di mana-mana.


Pada bagian depan, kita akan melihat kamera dan LED indicator di sebelahnya. Saat charging, indikator ini akan memancarkan warna oranye jika baterai belum penuh, dan hijau jika sudah penuh.

Di bagian bawah, seperti biasa, hanya ada softkey yang terpisah dari display area. Kelebihannya, seluruh display area dapat kita nikmati untuk tampilan aplikasi. Kekurangannya, softkey tersebut tidak memancarkan cahaya dan agak merepotkan saat digunakan di tempat gelap.

Penempatan tombol power dan volume rocker juga pas. Tombol power ada di bawah tombol volume, sehingga relatif mudah dijangkau jempol saat akan ditekan. Di bagian bawah terdapat mic serta port micro USB untuk charging dan transfer data, dan di atas terdapat port audio 3,5mm serta noise cancellation.


Untuk pengisian baterai, Zenfone 6 menggunakan charger dengan output 1,35A, sama dengan charger Zenfone seri lainnya.


Yang perlu diperhatikan, saat ini Asus Zenfone 6 sudah tersedia dalam versi A601CG. Semua sama persis. Bedanya, pada A601CG, prosesornya sudah diturunkan menjadi Atom Z2560 1,6GHz. Untuk harga, A600CG dipasarkan di Rp2,999 juta, sementara A601CG di harga Rp2,899 juta. Di boks kemasan Zenfone 6, seluruhnya terungkap secara detail. Awas, jangan sampai keliru!


UI dan Aplikasi
Sebelum mencoba lebih jauh, tentunya paling enak kalau kita memeriksa terlebih dahulu OS dan aplikasi di smartphone apapun yang kita baru gunakan. Saat menyalakan Asus Zenfone 6 A600CG ini, ternyata OS-nya masih Android Jelly Bean 4.3 dengan firmware tanggal 1 September.

Setelah terkoneksi ke WiFi, setelah memerika System Update, ternyata smartphone langsung mendeteksi adanya firmware update terbaru dengan ukuran 12,26MB. Setelah download dan instalasikan, ternyata firmware versi 3 September ini hanya bugfix. Cek System update lagi, Zenfone 6 ini langsung mendeteksi adanya firmware baru dengan ukuran 452.28MB. Bisa dipastikan, ini lah update OS besar-besaran, dari Jelly Bean ke KitKat.

Benar saja, setelah selesai download dan install, OS langsung di-upgrade menjadi 4.4.2 KitKat. Penasaran, cek System update lagi. Ternyata masih ada update sebesar 83,86MB. Install, ternyata firmware tersebut per tanggal 7 Desember 2014 dan merupakan perbaikan dari beberapa bug pada OS KitKat.


Dari antarmuka, Asus memiliki user interface yang disebut dengan ZenUI.

Ada banyak fitur yang menarik di Asus Zenfone 6 ini. Beberapa yang unik dan jarang dibahas misalnya adalah Easy mode. Dengan opsi ini, Zenfone 6 bisa tampil layaknya smartphone zadul, bahkan dengan layar monochrome. Caranya, cukup mainkan fitur Splendid di sana.


Buat pengguna yang butuh masa aktif baterai yang lebih, Zenfone 6 yang sudah diperkuat baterai 3300mAh masih punya senjata pamungkas. Fitur Smart Saving. Meski di seri Zenfone lain fitur ini juga ada, tetapi tidak ada salahnya kalau kita ulas. Toh ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang sering bepergian.

Ada tiga pilihan. Ultra-saving, opsi penghematan maksimal, Optimized mode, seimbang antara masa aktif baterai namun tetap terhubung ke jaringan GSM ataupun Internet, atau Customized mode.



Di Customized mode, pengguna bisa memilih tingkat kecerahan sesuka hati untuk berbagai aktivitas. Pengguna juga bisa memilih apakah koneksi Internet dimatikan atau tetap hidup untuk memasok notifikasi bagi Email, Line, WhatsApp, Facebook, Skype, dan lain-lain.

Fitur unik lain yang hanya dimiliki Asus Zenfone adalah ASUS customized settings. Pada Quick settings options, pengguna bisa memilih shortcut aplikasi apa saja yang muncul jika ia melakukan swipe pada bagian kanan layar dari atas ke bawah.

Tentunya ini sangat bermanfaat, terutama jika pengguna memiliki aplikasi yang sangat sering dibuka namun tidak ingin merusak penampilan homescreen. Yang menarik, aplikasi-aplikasi tersebut juga bisa pilih dan jalankan meski kita tidak sedang berada di homescreen.


Fitur Glove mode memudahkan pengguna saat ia sedang menggunakan sarung tangan. Jika diaktifkan, tingkat sensitivitas layar akan dinaikkan.

Pengguna yang memiliki Asus Cover juga dapat meng-enable opsi Enable ASUS Cover. Gunanya agar layar dapat memberi respons terhadap aktivitas flip cover yang dipasang. Jika perlu, pengguna juga bisa menunjukkan Calendar reminder saat cover ditutup.

Masih di ASUS customized settings, ada fitur lain yang menarik, yakni App instalation. Di sini, pengguna bisa memilih di mana lokasi instalasi aplikasi yang sudah didownload. Jadi, tidak perlu seluruh aplikasi diinstalasikan di internal storage, agar tidak segera penuh.


Fitur lain yang menarik untuk diulas yang tersedia pada Asus Zenfone, termasuk Zenfone 6 ini adalah ASUS MicroFilm. Seperti diketahui, Zenfone 6 memiliki kamera utama 13MP dengan Panasonic SmartFSI, f/2.0 aperture, 5-element lens, auto focus, LED flash. Berikut ini contoh hasil tangkapan kamera Asus Zenfone 6 A600CG:

Outdoor, Auto
Outdoor, Depth of Field
Outdoor, HDR
Indoor, no flash
Indoor, flash
Kalau kameranya sudah canggih seperti itu, tentunya kita ingin juga membuat dokumentasi foto-foto kita secara lebih interaktif. Nah, di sinilah gunanya ASUS MicroFilm.


Lewat aplikasi ini, kita bisa memilih untuk membuat album berbasis video dari momen-momen yang sudah kita abadikan dalam bentuk foto. Yang manarik, kita tidak perlu repot-repot menyiapkan animasi sampai background music. Semuanya sudah dilakukan oleh aplikasi tersebut.

ASUS MicroFilm juga menyediakan beberapa template video yang bisa kita pilih, sesuai dengan tema foto-foto yang kita ambil tadi.

Kalau pengguna melakukan update, ada versi baru dari aplikasi tersebut, yakni ASUS MiniMovie. Lebih dari MicroFilm, di MiniMovie pengguna bisa melakukan lebih banyak kreasi, mulai dari mengedit clip, mengedit background music, subtitle, sampai melakukan sharing terhadap video yang baru dibuat ke YouTube, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Pilihan template video-nya juga lebih banyak.

Ada banyak modifikasi yang dilakukan oleh Asus dibandingkan dengan sistem operasi Android KitKat versi polos dari Google. Kabarnya sampai 1000 macam.

Yang paling gampang dilihat adalah ASUS Launcher. Paling menarik dicoba-coba adalah scroll animation. Ada empat pilihan, yakni Wave, Classic, Revolving, dan Card Flip.


Penulis pribadi lebih suka Revolving, jadi saat scroll ke kiri atau kanan, aplikasi-aplikasi yang ada di grid sebelahnya akan segera dimunculkan, dan yang menarik, ada penampakannya terlebih dahulu sampai ia tiba dan menggantikan grid yang sedang muncul di layar.

Aplikasi-aplikasi itu sendiri bisa diatur menjadi sejumlah kolom dan baris yang bisa kita pilih.

Kinerja
Rasanya sudah cukup banyak kita mengulas UI dan aplikasi. Yang ditunggu-tunggu tentunya adalah: bagaimana kinerjanya? Berikut ini beberapa screenshot spesifikasi teknis Asus Zenfone 6 A600CG dan performanya dibandingkan dengan smartphone merek atau tipe lain, menggunakan aplikasi benchmark yang paling umum digunakan, yakni Antutu.


Menggunakan AnTuTu Benchmark terbaru, yakni seri v5.6, terlihat bahwa Zenfone 6 memiliki kinerja yang nyaris identik dengan Xiaomi Redmi Note dan mirip dengan HTC One yang sempat menjadi raja di pasar smartphone Android.

Memang, AnTuTu merupakan software benchmark sintetis yang tidak menggambarkan kinerja sebuah gadget secara keseluruhan. Tetapi setidaknya, pada satu aspek, kita bisa melihat selisih perbedaan kinerja antar smartphone yang kita miliki dengan berbagai smartphone yang ada.

Lalu, bagaimana perbandingan kinerja antara Zenfone 6 dengan Zenfone 5? Dari tabel, kita bisa melihat selisih kemampuan antara Atom Z2580 pada Zenfone 6 dengan Z2560 pada Zenfone  5 cukup lumayan.



Menggunakan kartu 4G Telkomsel, di kawasan yang belum tercover 4G, berikut ini hasil pengukuran Speedtest. Cukup lumayan. Buat yang mencibir mengapa hasilnya jauh dari 42Mbps yang dijanjikan, percayalah. 9,91Mbps untuk dinikmati di smartphone sudah amat sangat lebih dari cukup!

Kesimpulannya, jika Anda butuhkan smartphone layar lega, kinerja lumayan dan harganya relatif terjangkau, Zenfone 6 sangat recommended. Berbagai fitur khas Asus dan juga aplikasi yang sangat bermanfaat akan menambah kenyamanan menggunakan Zenfone 6 ini. Satu saran, jika ingin menggunakan Zenfone 6, cari versi Asus Zenfone 6 A600CG. Kalau Zenfone 6 A601CG yang Anda pilih, maka kinerjanya akan serupa dengan Zenfone 5 A501CG. Harganya memang Rp100 ribu lebih mahal, tetapi selisih kinerjanya lumayan. Tapi balik lagi. Asus Zenfone 6 A600CG itu hanya tersedia buat orang-orang yang beruntung saja.