Halo pembaca, jumpa lagi dengan artikel review di blog ini. Kalau biasanya artikelnya cuma sekadar komen-komen doang, kembali kali ini kita ngomong agak panjang lebar. Kebetulan ada temen akhirnya berhasil nebus smartphone impiannya, LG G3. Yaa berhubung temen, boleh dong, numpang pinjem sebentar buat modal nambah-nambah trafik ke blog ini. Berikut ulasannya:
lg.com |
LG G3 merupakan salah satu smartphone yang cukup menarik perhatian kalangan pengguna saat diluncurkan pertengahan 2014 lalu. Merupakan smartphone terbaik yang dirilis oleh vendor Korea yang satunya, smartphone Android 4.4.2 KitKat ini menggunakan layar 5,5 inci dengan resolusi luar biasa untuk ukuran saat ini, yakni 1440 x 2560 pixel, atau dengan kepadatan sekitar 534 pixel per inch.
Alhasil, tampilan yang ditayangkan oleh layar True HD-IPS berlapis Corning Gorilla Glass 3 tersebut sangat memukau. Tajam, dan warnanya sangat jernih. Sebelom ngomong panjang lebar, berikut ini spesifikasi singkat LG G3:
Di pasaran, LG G3 versi 16GB seperti yang kita bahas kali ini dijual di harga sekitar Rp6,3 juta. Harga yang relatif biasa untuk sebuah smartphone yang diperkuat dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 801 dan RAM 2GB. Tapi seenggaknya, dibanding smartphone lain yang masih HD atau Full HD, LG G3 ini resolusinya udah Quad HD.
Desain
Dari sisi desain, seperti versi terdahulu yakni G2, pada LG G3 kita juga akan menemukan bahwa tombol power dan volume rocker ada persis di belakang smartphone. Agak unik memang, tapi cukup inovatif karena jadinya body bisa didesain tipis karena tidak ada tombol yang harus ditempatkan di pinggir. Minusnya, yaa kita harus mengubah pola penggunaan aja.
Dengan digesernya tombol power dan volume rocker, di sisi kiri kanan tidak ada tombol apapun, hanya ada sedikit celah untuk mencongkel jika ingin membuka cover belakang. Untuk memasukkan micro SIM card (tersedia 1 slot) ataupun microSD card, dan juga memasang kembali baterai.
Di sisi bawah, tersedia lubang microphone, port audio 3,5mm dan juga micro USB. Di atas, tersedia lubang microphone dan infra red port. Infra red? Hari gini? Jangan salah. Untuk transfer data saat ini memang udah nggak lazim. Tapi masih ada kegunaan lain dari port infra red ini. Kita bahas nanti.
Masih soal desain, LG G3 punya bezel yang sangat tipis, membuat layar 5,5 inci yang digunakan terasa sangat luas. Yang menarik, meski smartphone ini cukup bongsor ukurannya, tetapi ia tidak tebal dan tidak berat. Bentuknya yang agak cembung di bagian belakang juga membuat smartphone ini enak dalam genggaman. Apalagi kalau temen yang beli tapi kita yang genggam :P
UI dan Aplikasi
Untuk booting, LG G3 membutuhkan waktu sekitar 35 detik. Setelah kelar setting bahasa dan lain-lain, kita langsung disajikan homescreen yang tampaknya ringan.
Saat kita tiba di homescreen, kalau kita slide ke kanan (pindah ke layar kiri) ada fitur menarik yang bisa langsung kita gunakan. LG Health dan Smart Tips.
LG Health ini berguna untuk melacak aktivitas kita sehari-hari. Misalnya sudah berapa langkah penggunanya berjalan, berlari, berapa kalori yang terbakar, bahkan sampai memetakan rute favorit penggunanya.
Smart Tips ini merupakan panduan atau tips-tips cara penggunaan fitur-fitur yang ada di smartphone. Sangat bermanfaat, sehingga user tidak usah nyari kemana-mana kalau ingin tahu apa saja atau bagaimana memanfaatkan fasilitas yang ada di LG G3.
User Interface-nya sendiri meski tampak ringan, tapi tampak kaku juga. Icon-icon yang tersedia bentuknya kotak. Informasi lokasi saat kita berada, tanggal dan jam, serta jendela notifikasi Smart Notice juga kotak kaku.
Kalau kita buka opsi recent apps, tampilan aplikasi dibuat thumbnail tanpa terpotong. Yang menarik, di sana juga ada opsi Dual window.
Dual window ini berguna untuk menjalankan dua aplikasi dalam satu layar (atas-bawah). Jadi misalnya kita nonton video clip musik YouTube di separuh layar bagian atas, sementara di separuh layar bagian bawah kita browsing ke web yang menayangkan lirik lagu yang bersangkutan atau buka aplikasi lain. Cara penggunaannya juga gampang. Tinggal klik and drag, geser ke atas dan ke bawah aplikasi yang diinginkan.
Kembali ke tampilan homescreen, kalau kita slide ke arah kiri (geser ke layar kanan), ada shortcut ke aplikasi yang amat sangat menarik yakni Quick Remote. Kenapa? Buat kita-kita yang punya TV LG dan remote-nya rusak, atau hilang, atau diumpetin supaya kita gak bisa gonta-ganti channel, kita bisa pakai aplikasi ini.
Nah, di sini lah manfaat fitur infra red port di bagian atas layar LG seperti yang udah disebut di atas. Yang menarik, nggak cuma sebagai remote control TV, smartphone LG G3 ini juga bisa jadi remote control Set-top box, home audio, DVD, Blu-Ray, proyektor, bahkan sampai AC. Mantap gan! :D
Di PlayStore memang ada aplikasi remote control. Tapi kalau LG udah nyiapin sendiri, pastinya amat sangat kompatibel dengan perangkat TV buatannya dia kan? Langkah-langkah konfigurasinya juga sangat simpel. Tinggal berapa kali klik, handphone kita langsung berubah jadi remote control mahal.
Kinerja
Berhubung namanya juga dapet minjem, yaa gak enak lah kalo kelamaat ngutak-atik. Yang paling menarik dari nyobain smartphone itu tentu cari tahu seberapa kenceng kinerjanya. Paling gampang yaa pake Antutu. Berikut ini hasilnya:
Beberapa kali coba, hasil paling bagus segitu dapetnya. Aneh juga sih, cuma dapet segini. Tapi yaa masih di atas skor referensi Antutu buat LG G3. Yaa lumayan lah. Agak kecewa juga sih tapi. Ini kan mahal cuy. Coba bandigin skornya Google Nexus 5 yang jadi barometer seperti apa smartphone Android 5 inci seharusnya. Kata Google.
Dengan CPU-Z, kita bisa lihat spek LG G3 ini lebih lanjut. Dari RAM 2GB yang tersedia, belom apa-apa udah tinggal 34% aja yang available. Soal kapasitas baterai, CPU-Z juga cuma bilang 2610mAh. Aneh, padahal mustinya 2940mAh (3000mAh kalau dibulatkan ke atas). Foto baterai bisa dilihat di bawahnya.
Nah, ini yang paling menarik. Kalau kita punya kartu GSM yang sudah LTE, kita bisa pilih Preferred network mode-nya GSM/WCDMA/LTE auto. Kebetulan lagi di Grapari Telkomsel nuker kartu lama ke 4G LTE. Dapetnya segini:
Anehnya, berapa hari kemudian pas dicek, opsi 4G LTE ini lenyap. Jangan-jangan karena bug di update software? Entahlah.
Kesimpulannya, dari nyoba-nyoba singkat di atas, LG G3 ini smartphone yang cukup lumayan. Dari sisi kinerja memang agak ketinggalan dibanding smartphone lain yang sekelas. Tapi udah cukup kuat kok, untuk jalanin game 3D atau aplikasi multimedia lainnya tanpa nge-lag.
Layar Quad HD-nya tajam, warna gambar kelihatan bening, bagus banget. Berikut contoh screenshot-nya. Keren kan? Tapi kayaknya resolusti super tinggi itu juga yang bikin RAM-nya agak boros karena kepake banyak sama UI-nya.
Dari sisi aplikasi, banyak aplikasi bawaan yang sangat menarik dan bermanfaat. Misalnya seperti LG Health dan Quick Remote. Mungkin, atau pasti, masih banyak aplikasi atau fitur menarik lain di LG G3 ini dan belum sempat kita bahas macam fitur Knock Code, OIS Laser Auto Focus di kameranya, dan lain-lain.
Kesimpulannya, fitur dan kemampuan sih, okelah. Yang agak mengganjal, untuk smartphone harga 6,3 jutaan, masa' hasil benchmarknya cuma segitu? Tapi ya gpp lah. Toh kita gak butuh-butuh amat kinerja maksimal kan? Ketutup lah, sama berbagai fasilitas yang ada. Apalagi display-nya. Bikin jatuh cinta deh! |