Home » , , , , , , , , , , , » Review ASUS Padfone S PF500KL, Smartphone 2-in-1 yang Unik

Review ASUS Padfone S PF500KL, Smartphone 2-in-1 yang Unik

Bicara teknologi unik, produsen asal Taiwan yang satu ini memang seolah tidak kehabisan ide. Mengakomodasi kebutuhan pengguna smartphone dan tablet sekaligus, Asus merilis Padfone S PF500KL, generasi penerus Padfone, Padfone 2, Padfone Mini, dan Padfone Infinity yang sebelumnya sudah dulu hadir di pasaran Indonesia.



Seperti lini produk Padfone yang sudah-sudah, kecuali Padfone Mini, Padfone S diperkuat prosesor Qualcomm Snapdragon series. Dibandingkan dengan pendahulunya yakni Padfone Infinity yang menggunakan Snapdragon 800, Padfone S sudah diperkuat prosesor yang sedikit lebih bertenaga, yakni Snapdragon 801.



Prosesor quad core dengan kecepatan hingga 2,27GHz ini dilengkapi grafis Adreno 330 berkecepatan 450MHz dan LPDDR3 2GB 32-bit dual channel. Chip Qualcomm tersebut juga sudah mendukung 4G LTE, termasuk di band 900MHz dan 1800MHz yang digunakan oleh operator GSM di Indonesia. Mari kita ulas lebih lanjut Asus Padfone S PF500KL ini.

Kelengkapan
Di Indonesia, Padfone S PF500KL tersedia dalam dua versi. Versi smartphone only, dipasarkan di harga Rp2,999 juta dan versi smartphone plus station (tablet) yang dipasarkan di Rp3,499 juta. Yang menarik tentunya adalah versi smartphone plus station yang merupakan konsep 2-in-1 dari lini produk Padfone. Kali ini, versi inilah yang akan kita bahas.

Dalam kemasan penjualan, Anda akan menemukan smartphone, station, manual untuk smartphone, manual untuk station, dan warranty card, power adapter, USB cable, dan tentunya sebuah earphone. Ya, tidak seperti lini produk Zenfone, seluruh lini produk Padfone datang dengan earphone di dalam boksnya.

Untuk charger, Padfone S menggunakan tipe head adapter yang berbeda dengan seri Zenfone. Ukurannya lebih besar dengan port USB tepat di tengah. Dari sisi elektrik, arus 5 volt adapter ini menghasilkan output 2 ampere. Lebih besar dibandingkan dengan output adapter Asus Zenfone 6 sekalipun, yang sebesar 1,35A.


Desain dan Spesifikasi
Dari sisi desain, Padfone S tampak kokoh dengan metal frame padat yang mengelilingi body berbahan plastik polikarbonat. Meski tidak tipis (10mm), Padfone S merupakan seri Padfone paling tebal dibanding versi terdahulu, seperti Padfone Infinity ataupun Padfone 2, namun bobotnya masih relatif normal, 150 gram saja.


Pada smartphone, di bagian depan atas Anda akan melihat kamera, speaker dan LED sensor. Tidak ada softkey di sana karena baru akan terlihat setelah smartphone dinyalakan. Berbeda dengan metode penggunaan softkey pada seri Zenfone.


Kelebihannya, softkey ini akan tampak jelas meski digunakan dalam ruangan gelap gulita. Namun dengan metode ini, separuh bagian layar FullHD smartphone akan digunakan untuk kawasan softkey, dan pada beberapa aplikasi, softkey cukup mengganggu. Namun masih bisa diakali dengan menggunakan aplikasi semacam GMD Immersive.

Di bagian sisi, pada bagian atas tersedia port audio jack 3,5mm dan lubang untuk fitur noise cancellation. Bagian sisi kiri smartphone (kanan pengguna) tersedia tombol power dan volume rocker. Adapun di bagian bawah, tersedia port micro USB untuk charger dan koneksi ke PC, serta lubang untuk noise cancellation.

Di bagian belakang atas, tersedia kamera 13MP, LED flash, dan speaker output.

Jika kita buka cover belakangnya, terlihat slot MicroSD dan sebuah slot SIM di sana. Di cover belakang ini juga terdapat modul untuk wireless charging, meski Asus Indonesia menyarankan pengguna untuk mengabaikan fitur yang satu ini karena ada perbedaan komponen yang digunakan antara Padfone S hitam dan putih.


Pada Station, selain tersedia kamera di depan atas dan tombol power di sisi atas, ada pula tombol volume rocker di sisi kiri pengguna. Di bagian belakang, tersedia karet bergerigi yang tugasnya mencengkram smartphone saat dipasangkan, sehingga tidak mudah terlepas saat posisi terbalik.


Di sebelahnya, tersedia port USB serta dua konektor tambahan di sisi kiri-kanannya untuk transfer data serta pengisian baterai.

Berikut ini spesifikasi teknis Asus Padfone S PF500KL:


Docking Station
Sama halnya dengan lini produk Padfone sebelumnya, kecuali Padfone Infinity, yang di Indonesia secara resmi dijual hanya smartphone only, Padfone S dilengkapi dengan Station unit. Station ini, jika Padfone S diselipkan ke belakangnya, akan aktif dan berfungsi sebagai tablet.


Yang perlu diperhatikan, Asus Indonesia hanya menjual Station ini satu paket dengan smartphone. Tidak ada Station yang dijual secara terpisah.


Padfone, termasuk Padfone S PF500KL mendukung fitur yang disebut dengan Dynamic Display. Dengan fitur ini, pengguna bisa mengganti tampilan dari smartphone ke tablet secara instan saat PadFone S dimasukkan kedalam PadFone S Station. Dengan begitu, Anda dapat melanjutkan hal yang anda lakukan di smartphone ke tablet secara instan, menonton film misalnya.



Selain itu, teknologi ini juga tidak sekadar memindahkan tampilan saja, tapi juga me-layout ulang setiap tampilan UI di Smartphone agar sesuai dengan Tablet. Dalam percobaan, waktu jeda antara perpindahan dari smartphone ke layar tablet hanya sekitar 1 detik saja, dan tanpa kita perlu menekan tombol apapun.

Sebagai contoh, saat membuka email, jika dilihat lewat smartphone, tampilannya akan seperti di atas. Tetapi saat Padfone S dimasukkan ke dalam Padfone S Station, layout-nya bisa terlihat seperti di bawah. Keren kan?


Dari sisi audio, station milik Padfone S menggunakan Dual Front Speakers berteknologi ASUS SonicMaster. Dengan dua buah speaker depan pada PadFone S Station, suara yang dihasilkan menjadi terdengar lebih jelas dan surround.

Dari sisi desain, station milik Padfone S agak menggembung di sisi docking stationnya dengan ketebalan 11,63mm. Namun ini masih relatif wajar karena perangkat ini mengombinasikan smartphone dan tablet sekaligus. Sebagai perbandingan,Apple iPad 4 tablet tanpa smartphone memiliki ketebalan 9,4mm. Demikian pula dari sisi bobot. Padfone S plus Station memiliki bobot total 664 gram. Sementara iPad 4 plus iPhone 6 memiliki bobot total 791 gram.


Fitur
Sama seperti lini Zenfone, pada Padfone S Asus juga menggunakan sistem operasi Android KitKat 4.4.2 yang kabarnya akan bisa di-upgrade lagi menjadi Lollipop dengan antarmuka khas Asus, yakni ZenUI. Jika Anda sudah terbiasa menggunakan ZenUI pada smartphone seri Zenfone seperti Asus Zenfone 6 yang sudah pernah kita ulas, Anda akan langsung terbiasa dengan Padfone S ini.

Dari sisi kamera, Asus menyediakan 13 modus pengambilan gambar untuk foto. Time Rewind, Miniature, Smart Remove, Beautification, Depth of Field, GIF animation adalah beberapa di antaranya. Namun yang paling menarik adalah Low light mode.




Memotret di ruangan dengan kondisi pencahayaan kurang akan sangat terbantu dengan Low light mode. Menggunakan teknologi PixelMaster, Asus mengombinasikan teknologi penggabungan pixel dan algoritma optimasi gambar yang mampu meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya dan mengurangi noise. Hasilnya, foto di ruangan redup pun bisa mencapai 400% lebih terang dibandingkan biasanya.

Sebagai informasi, foto bunga di atas merupakan foto yang diambil malam hari di kondisi pencahayaan kurang dan diambil dengan modus Low Light. Bagus kan?

Untuk video sendiri, ada 6 modus yang bisa dipilih. Yang menarik adalah High speed, Slow motion dan Time lapse. Berkat prosesor dan chip yang digunakan, Padfone S memiliki kemampuan untuk merekam video dengan resolusi 4K Ultra HD (3840x2160 pixel). Resolusi ini 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Full HD. Artinya, video yang didapat pun menjadi lebih tajam.

Untuk konektivitas, Padfone S mendukung teknologi nirkabel terkini yakni 802.11ac. Dibandingkan dengan WiFi 802.11n yang memiliki kemampuan transfer data hingga 450Mbps, teknologi terbaru tersebut mampu mentransmisikan data hingga kecepatan 1,3Gbps.

Dari sisi konektivitas data, ia juga mendukung jaringan 4G LTE. Tetapi perlu diperhatikan, kalau Padfone S Anda berwarna hitam, Anda perlu melakukan update firmware terlebih dahulu secara manual agar opsi 4G LTE tersedia.

Caranya cukup mudah, tinggal masuk ke bagian Support di website Asus Padfone S, klik Driver & Tools, pilih OS Android, klik Firmware lalu pilih firmware versi WW terbaru kemudian download. Saat artikel ini ditulis, versi terbaru adalah WW_11.10.7.18. Setelah selesai download, pindahkan file Zip ke root folder, maka Anda akan mendapati notifikasi di kiri atas tentang adanya firmware terbaru. Klik saja di sana untuk update firmware Padfone S.

Setelah selesai update, opsi 4G LTE akan muncul. Berikut ini hasil percobaan menggunakan koneksi data 4G LTE milik Telkomsel:


Kinerja
Tak hanya tampangnya yang "garang", Asus Padfone S juga diperkuat prosesor yang kencang. Meski bukan seri terbaru, Qualcomm Snapdragon 801 quad core 2,3GHz masih cukup mumpuni untuk menjalankan aplikasi Android terkini tanpa jeda. Apalagi ditopang dengan RAM 2GB yang cukup lega. Membuat bermain game 3D terkini pun akan terasa lancar tanpa lag.

      

 

Menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu Benchmark v5.7 terbaru, kita bisa lihat performa Asus Padfone S berada di atas HTC One M8, Huawei Mate 7, Xiaomi Mi 4 dan Samsung Galaxy S5. Hanya sedikit di bawah OnePlus One yang punya RAM sebesar 3GB.

Menggunakan aplikasi benchmark 3D Mark, pada uji Ice Storm Unlimited, Padfone S berhasil meraih skor 19965, yang menjadikan smartphone ini setara dengan smartphone seperti Samsung Note 4 dengan prosesor Exynos 5433 yang harganya jauh lebih mahal.


Kesimpulannya, Asus Padfone S merupakan gadget unik yang menarik dimiliki. Dengan harga Rp3,499 juta (Rp2,999 juta tanpa docking station), ia menawarkan performa tinggi, fitur lengkap, konektivitas 4G LTE serta antarmuka ZenUI. Tak kalah dengan produk-produk lain yang harganya hingga 2 kali lipat atau lebih. Station yang melengkapi sangat bermanfaat jika Anda doyan bermain game, menjelajah internet secara lebih nyaman apalagi menonton video Full HD. Kalau boleh saran sih, beli Padfone S yang pakai station!